Tuesday 15 May 2018

Peta Kontrol Rata-rata () dan Range (R)

Peta Kontrol
Rata-rata () dan Range (R)

  1. Pengertian Peta Kontrol (Control Chart)
Peta kontrol pertama kali diperkenalkan oleh Dr.Walter Andrew Shewhart dari Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat pada tahun 1924 dengan maksud untuk menghilangkan variasi tidak normal melalui pemisahan variasi yang disebabkan oleh penyebab khusus (special-causesvariation) dari variasi yang disebabkan oleh penyebab umum (common-causes variation).
Pada dasarnya semua proses menampilkan variasi, namun manajemen harus mampu mengendalikan proses dengan cara menghilangkan variasi penyebab khusus dari prose situ, sehingga variasi yang melekat pada proses hanya disebabkan oleh variasi penyebab khusus.
Peta kontrol atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas secara statistik atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas. Metode ini dapat membantu perusahaan dalam mengontrol proses produksinya dengan memberikan informasi dalam bentuk grafik.
Peta kontrol (Control Chart) merupakan salah satu alat atau tools dalam pengendalian proses secara statistik yang sering dikenal dengan SPC (statistical Process Control), ada juga yang menyebutnya dengan seven tools. Pembuatan control chart dalam SPC bertujuan untuk mengidentifikasi setiap kondisi didalam proses yang tidak terkontrol secara statistik (out of control).
Pada dasarnya setiap peta kontrol memiliki 3 komponen, yaitu :
  1. Garis tengah (central line), biasanya dilambangkan CL
  2. Sepasang batas kontrol (control limit), yakni batas kontrol atas (upper control limit) dilambangkan denagn UCL dan batas kontrol bawah (lower control limit) yang dilambangkan dengan LCL.
Contoh control chart (peta kendali) umum

Gambar 1.1 Control Chart umum

Control Chart (Peta Kendali) dengan 3 standard deviasi (3SD) atau 2 standard deviasi (2SD)

Gambar 1.2 Control Chart dengan 3 dan 2 standard deviasi

  1. Manfaat Peta Kontrol (Control Chart)
Dengan peta control (Control Chart):
  1. Memantau proses terus-menerus sepanjang waktu agar proses tetap stabil secara statistikal dan hanya mengandung variasi penyebab umum.
  2. Menentukan kemampuan proses (process capability). Setelah proses berada dalam pengendalian statistikal, batas-batas dari variasi proses dapat ditentukan dan menunjukkan kemampuan dari proses untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen.
  3. Menentukan apakah suatu proses berada dalam pengendalian statistical. Dengan demikian peta-peta kontrol digunakan untuk mencapai suatu keadaan terkendali secara statistical, dimana semua nilai rata-rata dan range dari sub-sub kelompok (subgroups) contoh berada dalam batas-batas pengendalian (control limits).
  4. Melakukan penyesuaian atau perbaikan proses
  5. Perencanaan produksi
  6. Alat preventif pengendalian kualitas
  7. Dapat dibuat batas-batas dimana hasil produksi menyimpang dari ketentuan.
  8. Dapat diawasi dengan mudah apakah proses dalam kondisi stabil atau tidak.
  9. Bila terjadi banyak variasi atau penyimpangan suatu produk dapat segera menentukan keputusan apa yang harus diambil.

  1. Jenis Peta Kontrol (Control Chart)
Control chart terbagi menjadi bebrapa klasifikasi, yaitu data secara variabel dan data atribut
Gambar 1.3 Jenis Peta Kontrol


  1. Peta Kontrol Variabel (Shewart)
Peta kontrol untuk data variabel contohnya Peta dan R, Peta dan S, Peta dan MR, dll.
Peta kontrol variabel adalah peta kontrol data variabel (dapat diukur panjang, lebar, diameter, dan berat) dari sutu proses produksi, yang digunakan untuk mengendalikan proses produksi.
  • Peta kontrol dan R digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik bedimensi kontinyu, yang menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam ukuran titik pusat (central tendensy) atau rata-rata dari suatu proses.
  • Peta kontrol dan MR diterapkan pada proses yang menghasilkan output yang relatif homogen, pada proses produksi yang sangat lama dan menggunakan 100% inspeksi.

  1. Peta Kontrol Attribut
Peta kontrol untuk data atribut contohnya Peta-P, Peta-np, Peta-C dan peta-U, dll. Data atribut (Atributes Data) merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan analisis. Atribut digunakan apabila ada pengukuran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan misal goresan, kesalahan, warna, atau ada bagian yang hilang.
  • Peta kontrol p digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian (penyimpangan atau sering disebut cacat) dari item-item dalam kelompok yang sedang diinspeksi.
  • Peta kontrol np merupakan peta kontrol yang hampir sama dengan peta kontrol p, kecuali bahwa dalam peta kontrol np tidak terjadi perubahan skala pengukuran ( n = tetap)
  • Peta kontrol c diterapkan pada titik spesifik yang tidak memenuhi syarat dalam produk itu sehingga suatu produk dapat saja dianggap memenuhi syarat meskipun mengandung satu atau beberapa titik spesifik yang cacat
  • Peta kontrol u digunakan untuk mengukur banyaknya ketidaksesuaian dalam periode pengamatan tertentu yang mungkin memiliki ukuran contoh atau banyaknya item yang diperiksa.

  1. Peta Kontrol Rata-rata () dan Range (R)
Peta kontrol (rata-rata) dan R (range) termasuk dalam jenis peta kontrol (control chart) variabel (shewart). Peta kontrol (rata-rata) dan R (range) digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinu, sehingga peta kontrol dan R sering disebut sebagai peta kontrol untuk data variabel. Peta kontrol / kontrol variabel adalah peta kontrol data variabel (dapat diukur panjang, lebar diameter dan berat) dari suatu proses produksi yang digunakan untukk mengendalikan proses produksi.
Peta kontrol (rata-rata) dan R (range) adalah peta kontrol yang menunjukkan harga rata – rata (mean) dan jarak (range) dari suatu proses produksi. Kedua peta kontrol rata – rata dan range saling melengkapi satu sama lainnya sehingga dalam pembuatan tidak dapat dipisahkan.

  1. Penggunaan Peta Kontrol Rata-rata() dan Range(R)
Peta kontrol rata – rata ( menjelaskan kepada kita tentang apakah perubahan-perubahan telah terjadi dalam ukuran titik pusat (central tendency) atau rata-rata dari proses. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti, peralatan yang dipakai, peningkatan temperatur secara gradual, perbedaan metode yang digunakan dalam shift yang kedua, material baru, tenaga kerja baru yang belum dilatih, dan lain-lain.
Sedangkan peta kontrol R (range) menjelaskan tentang apakah perubahan-perubahan telah terjadi dalam ukuran variasi, dengan demikian berkaitan dengan perubahan homogenitas produk yang dihasilkan melalui suatu proses. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakor-faktor seperti, bagian peralatan yang hilang, minyak pelumas yang tidak mengalir dengan baik, kelelahan pekerja, dan lain-lain.

  1. Control chart Rata – rata ()
Manfaat dari control chart rata – rata () adalah sebagai berikut :
  • Memantau perubahan suatu sebaran atau distribusi suatu variabel asal dalam hal lokasi (pemusatannya)
  • Apakah proses masih berada dalam batas – batas pengendalian atau tidak
  • Apakah rata – rata produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
  1. Control Chart Range (R)
Manfaat dari control chart range (R) adalah sebagi berikut :
  • Memantau perubahan dalam hal spread-nya (penyebarannya)
  • Memantau tingkat keakurasian/ketepatan proses yang diukur dengan mencari range dari sample yang diambil.

  1. Langkah Pembuatan Peta Kontrol Rata-rata () dan Range (R)
Langkah pembuatan Peta Kontrol Rata-rata () dan Range (R) secara umum adalah sebagai berikut:
  1. Tentukan ukuran subgrup (n = 3, 4, 5, ……).
  2. Tentukan banyaknya subgrup (m) sedikitnya 20 subgrup.
  3. Hitung nilai rata-rata dari setiap subgrup, yaitu .
  4. Hitung nilai rata-rata seluruh , yaitu , yang merupakan center line dari peta kontrol .
  5. Hitung nilai selisih data terbesar dengan data terkecil dari setiap subgrup, yaitu Range (R).
  6. Hitung nilai rata-rata dari seluruh R, yaitu yang merupakan center line dari peta kontrol R.
  7. Hitung batas kontrol untuk peta kontrol :
UCL = + (A2 . )
LCL = – (A2 . )
  1. Hitung batas kontrol untuk peta kontrol R
UCL = D4 .
LCL = D3 .

Keterangan :
(A2, D3, D4 merupakan harga koefisien yang nilainya dapat dilihat pada tabel dibawah ini):
Tabel 1.1 Harga Koefisien Faktor A2 dan R
Sample Lot Size (n)
Faktor A2
Faktor Untuk Peta R
Untuk Peta X
D3
D4
2
1,88
0
3,27
3
1,00
0
2,57
4
0,73
0
2,28
5
0,58
0
2,11
6
0,48
0
2,00
7
0,42
0,08
1,92
8
0,37
0,14
1,86
9
0,34
0,18
1,82
10
0,31
0,22
1,78
11
0,29
0,26
1,74
12
0,27
0,28
1,72
13
0,25
0,31
1,69
14
0,24
0,33
1,67
15
0,22
0,35
1,65
16
0,21
0,36
1,64
17
0,20
0,38
1,62
18
0,19
0,39
1,61
19
0,19
0,40
1,60
20
0,18
0,41
1,59
21
0,17
0,43
1,58
22
0,17
0,43
1,57
23
0,16
0,44
1,56
24
0,16
0,45
1,55
25
0,15
0,46
1,54

  1. Plot data dan R pada peta kontrol dan R serta amati apakah data tersebut berada dalam pengendalian atau tidak.
  2. Hitung Indeks Kapabilitas Proses (Cp)
Cp =
Dimana :
S = atau S = /d2

Keterangan :
Tabel 1.2 Harga Koefisien Faktor d2
Sample Lot Size (n)
Koefisien Untuk menduga Simpangan Baku, S
(d2)
2
1,128
3
1,693
4
2,059
5
2,326
6
2,534
7
2,704
8
2,847
9
2,970
10
3,078
11
3,173
12
3,258
13
3,336
14
3,407
15
3,472
16
3,532
17
3,532
18
2,640
19
3,689
20
3,735
21
3,778
22
3,819
23
3,858
24
3,895
25
3,931

Kriteria penilaian :
Jika Cp > 1,33 , maka kapabilitas proses sangat baik
Jika 1,00 ≤ Cp ≤ 1,33, maka kapabilitas proses baik
Jika Cp < 1,00, maka kapabilitas proses rendah
Hitung Indeks Cpk :
Cpk = Minimum { CPU ; CPL }
Dimana :
CPU = dan CPL =
Keterangan :
USL = batas spesifikasi atas (upper spesification limit)
LSL = batas spesifikasi bawah (lower spesification limit)
S = simpangan baku
Kriteria penilaian :
Jika Cpk = Cp, maka proses terjadi ditengah
Jika Cpk = 1, maka proses menghasilan produk yang sesuai dengan spesifikasi
Jika Cpk < 1, maka proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi
Kondisi Ideal : Cp > 1,33 dan Cp = Cpk

  1. Contoh Soal dan Analisa
Berikut ini merupakan contoh soal dan analisa untuk mempermudah pemahaman mengenai Peta Kontrol Rata-rata () dan Range (R) :

SOAL 1
PTP. Nusantara IV PKS Adolina merupakan perusahaan yang memproduksi minyak mentah kelapa sawit (Crude Palm Oil). Faktor-faktor yang menentukan mutu CPO yaitu, kadar asam lemak, kadar air, dan kadar kotoran. Adapun data nilai batas normal kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran adalah sebagai berikut:
  1. Kadar Normal Asam Lemak Bebas (ALB) : 3,25% - 3,5%
  2. Kadar Normal Air : 0,1% - 0,15%
  3. Kadar Normal Kotoran : 0,01% - 0,02%
Dalam hal ini perusahaan melakukan pengukuran terhadap 27 sampling, masing-masing berukuran 7 sampel (n=7). Pihak manajemen ingin membangun peta kontrol terkontrol dari X-bar dan R untuk mengendalikan proses pada perusahaan tersebut.
Tabel 1.3 Data sampel pengukuran
Contoh
Sampel
Pengukuran pada Sampel (n = 7)
X1 (mm)
X2 (mm)
X3 (mm)
X4 (mm)
X5
(mm)
X6
(mm)
X7
(mm)
Range (R)
1
2,86
3,31
3,27
3,31
3,24
3,32
3,1
3,20
0,46
2
3,15
3,7
2,96
2,93
3,91
3
2,89
3,22
0,81
3
3,38
3,18
3,31
3,12
3,2
3,35
3,55
3,30
0,43
4
2,87
3,61
3,43
3,21
2,79
3,9
2,77
3,23
1,13
5
3,86
4,17
3,59
3,56
3,65
3,59
2,65
3,58
1
6
3,48
3,45
3,12
3,09
2,78
3,42
3,16
3,21
0,7
7
3,24
3,46
2,71
4
3,57
3,14
4,11
3,46
1,4
8
3,07
3,01
3,05
3,07
3,05
3,08
3,08
3,06
0,07
9
2,87
2,81
3,16
2,73
3,81
2,84
3,24
3,07
1,08
10
3,46
3,65
3,23
2,91
2,85
2,81
2,77
3,10
0,88
11
2,97
3,09
3,09
2,99
3,24
3,18
3,12
3,10
0,27
12
3,09
3,59
3,68
3,55
3,19
3
3,21
3,33
0,59
13
3,34
3,43
2,89
3,49
3,47
2,88
2,84
3,19
0,65
14
4,22
3,69
3,14
3,04
2,88
3,21
3,04
3,32
1,34
15
3,2
2,94
3,47
4,28
3,33
3,15
2,96
3,33
1,34
16
2,96
3,13
3,05
3,05
3,07
3,02
3,07
3,05
0,17
17
3,11
3,42
3,68
3,43
3,19
3,66
3,19
3,38
0,57
18
3,46
3,56
3,71
3,69
3,35
2,96
2,95
3,38
0,76
19
4,36
3,43
3,52
3,45
3,41
3,45
3,7
3,62
0,95
20
3,51
3,73
3,76
3,45
3,63
3,7
3,62
3,63
0,31
21
3,34
3,07
3,39
3,37
3,39
3,35
3,09
3,29
0,3
22
2,91
4,02
4,26
4,33
3,41
3,73
3,56
3,75
1,35
23
3,71
4,21
3,61
3,43
3,57
2,88
3,09
3,50
1,33
24
3,6
3,93
4,37
3,63
2,94
3,42
3,34
3,60
1,43
25
3,45
3,71
3,79
3,71
3,64
3,6
3,44
3,62
0,34
26
3,79
3,99
3,77
3,6
3,44
3,92
3,53
3,72
0,55
27
3,57
3,65
3,29
3,46
3,39
3,24
3,41
3,43
0,41
Jumlah







90,66
20,62
Rata2







3,36
0,76

Jawaban :
ITERASI 1
  1. n = 7 (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7)
  2. m = 27 (melakukan 20 sampling)
  3. hitung rata-rata () dan range (R)-nya. Serta hitung rata-rata dari keduanya.
Tabel 1.4 Data pengukuran rata-rata dan range
Contoh
Sampel
Pengukuran pada Sampel (n=7)
X1 (mm)
X2 (mm)
X3 (mm)
X4 (mm)
X5
(mm)
X6
(mm)
X7
(mm)
Range (R)
1
2,86
3,31
3,27
3,31
3,24
3,32
3,1
3,20
0,46
2
3,15
3,7
2,96
2,93
3,91
3
2,89
3,22
0,81
3
3,38
3,18
3,31
3,12
3,2
3,35
3,55
3,30
0,43
4
2,87
3,61
3,43
3,21
2,79
3,9
2,77
3,23
1,13
5
3,86
4,17
3,59
3,56
3,65
3,59
2,65
3,58
1
6
3,48
3,45
3,12
3,09
2,78
3,42
3,16
3,21
0,7
7
3,24
3,46
2,71
4
3,57
3,14
4,11
3,46
1,4
8
3,07
3,01
3,05
3,07
3,05
3,08
3,08
3,06
0,07
9
2,87
2,81
3,16
2,73
3,81
2,84
3,24
3,07
1,08
10
3,46
3,65
3,23
2,91
2,85
2,81
2,77
3,10
0,88
11
2,97
3,09
3,09
2,99
3,24
3,18
3,12
3,10
0,27
12
3,09
3,59
3,68
3,55
3,19
3
3,21
3,33
0,59
13
3,34
3,43
2,89
3,49
3,47
2,88
2,84
3,19
0,65
14
4,22
3,69
3,14
3,04
2,88
3,21
3,04
3,32
1,34
15
3,2
2,94
3,47
4,28
3,33
3,15
2,96
3,33
1,34
16
2,96
3,13
3,05
3,05
3,07
3,02
3,07
3,05
0,17
17
3,11
3,42
3,68
3,43
3,19
3,66
3,19
3,38
0,57
18
3,46
3,56
3,71
3,69
3,35
2,96
2,95
3,38
0,76
19
4,36
3,43
3,52
3,45
3,41
3,45
3,7
3,62
0,95
20
3,51
3,73
3,76
3,45
3,63
3,7
3,62
3,63
0,31
21
3,34
3,07
3,39
3,37
3,39
3,35
3,09
3,29
0,3
22
2,91
4,02
4,26
4,33
3,41
3,73
3,56
3,75
1,35
23
3,71
4,21
3,61
3,43
3,57
2,88
3,09
3,50
1,33
24
3,6
3,93
4,37
3,63
2,94
3,42
3,34
3,60
1,43
25
3,45
3,71
3,79
3,71
3,64
3,6
3,44
3,62
0,34
26
3,79
3,99
3,77
3,6
3,44
3,92
3,53
3,72
0,55
27
3,57
3,65
3,29
3,46
3,39
3,24
3,41
3,43
0,41
Jumlah







90,66
20,62
Rata2







3,36
0,76

= (Σ X)/m = 90,66/ 27 = 3,36
= (Σ R)/m = 20,62 / 27 = 0,76
  1. Menghitung batas kontrol untuk peta kontrol :
CL = = 3,32
UCL = + (A2 * )
= 3,36 + (0,42*0.76) = 3,68
LCL = - (A2 * )
= 3.36 – (0.42*0.76) = 3,04
  1. Menghitung batas kontrol untuk peta kontrol R:
CL = = 0,76
UCL = D4 *
= 1.92 * 0.76 = 1,46
LCL = D3 *
= 0.08 * 0.76 = 0,06

  1. Gambar peta kontrol


Grafik 1.1 Peta Kontrol Rata-rata Soal 1


Grafik 1.2 Peta Kontrol Range Soal 1

Pada peta tersebut, tampak bahwa proses tidak terkendali, karena pada peta kontrol X ada data yang out of control, maka dilanjutkan dengan iterasi ke-2 dengan data yang out of control pada sample tersebut dibuang :

ITERASI 2
Tabel 1.5 Data pengukuran rata-rata dan range iterasi 2
Contoh Sampel
Perhitungan
Rata-rata
Range
1
3,20
0,46
2
3,22
0,81
3
3,30
0,43
4
3,23
1,13
5
3,58
1
6
3,21
0,7
7
3,46
1,4
8
3,06
0,07
9
3,07
1,08
10
3,10
0,88
11
3,10
0,27
12
3,33
0,59
13
3,19
0,65
14
3,32
1,34
15
3,33
1,34
16
3,05
0,17
17
3,38
0,57
18
3,38
0,76
19
3,62
0,95
20
3,63
0,31
21
3,29
0,3
22
3,50
1,33
23
3,60
1,43
24
3,62
0,34
25
3,43
0,41
Jumlah
83,19
18,72
Rata-rata
3,33
0,75

= (Σ X)/m = 83,19 / 25 = 3,33
= (Σ R)/m = 18,72 / 25 = 0,75


  1. Menghitung batas kontrol untuk peta kontrol :
CL = = 3,33
UCL = + (A2 * )
= 3,33 + (0,42*0,75) = 3,64
LCL = - (A2 * )
= 3,33 – (0,42*0,75) = 3,02
  1. Menghitung batas kontrol untuk peta kontrol R:
CL = = 0,75
UCL = D4 *
= 1,92 * 0,75= 1,44
LCL = D3 *
= 0,08 * 0,75 = 0,06
  1. Gambar Peta Kontrol

Grafik 1.3 Peta Kontrol Rata-rata Soal 1 Iterasi 2


Grafik 1.4 Peta Kontrol Range Soal 1 Iterasi 2

Setelah melakukan perbaikan / perhitungan pada itersi ke -2 dan hasilnya sudah tidak ada data yang out of control, maka langkah selanjutnya adalah menghitung kapabilitas proses. Kapabilitas proses dapat ditentukan dengan menggunakan ukuran Capability Process (Cp) dan Indeks Performansi Kane (Cpk).
  1. Perhitungan Kapabiltas Proses
Cp =
=
= 0, 15
Dimana :
S = atau
S = /d2
= 0,75/ 2,704 = 0,277
CPU = =
CPL = = =
Cpk = minimum [ Cpu;Cpl ]
= 0,096
  1. Kesimpulan :
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa proses cenderung mendekati batas spesifikasi bawah, hal ini dibuktikan dengan nilai Cpk sebesar 0,096 yang diambil dari Cpl.
Dan dari perhitungan diatas juga menunjukkan kapabilitas proses untuk memenuhi spesifikasi yang ditentukan itu rendah, hal ini dapat dilihat dengan nilai Cp < 1,00 yaitu sebesar 0,15. Selain itu proses juga menghasilkan produk namun tidak sesuai dengan spesifikasi, hal ini dapat dilihat dengan nilai Cpk < 1,00.

SOAL 2
Dibawah ini adalah peramalan permintaan sepatu sport di suatu perusahaan setiap bulannya dengan pengukuran sampling terhadap 21 sampling dengan n=5. Dimana spesifikasi perusahaan adalah 55 sepatu ± 5 sepatu. Buatlah peta kontrol rata-rata (X) dan range (R) nya.





Tabel 1.6 Data pengukuran
No
Pengukuran pada Unit (n=5)
1
2
3
4
5
1
57
55
55
56
56
2
56
55
55
53
56
3
58
56
59
56
54
4
55
53
54
53
54
5
55
54
56
54
57
6
55
57
59
52
60
7
57
55
56
55
54
8
55
58
54
54
55
9
53
52
51
55
55
10
58
56
56
55
55
11
53
53
59
56
56
12
52
55
55
57
56
13
59
55
53
56
54
14
52
55
55
54
53
15
55
58
56
53
54
16
56
57
57
57
56
17
56
56
53
56
52
18
51
58
51
50
55
19
53
51
55
54
57
20
58
54
57
55
58
21
55
58
55
54
53

Jawaban :
ITERASI 1
Tabel 1.7 Data pengukuran rata-rata dan range soal 2
No
Pengukuran pada Unit (n=5)
1
2
3
4
5
R
1
57
55
55
56
56
55,8
2
2
56
55
55
53
56
55,0
3
3
58
56
59
56
54
56,6
5
4
55
53
54
53
54
53,8
2
5
55
54
56
54
57
55,2
3
6
55
57
59
52
60
56,6
8
7
57
55
56
55
54
55,4
3
8
55
58
54
54
55
55,2
4
9
53
52
51
55
55
53,2
4
10
58
56
56
55
55
56,0
3
11
53
53
59
56
56
55,4
6
12
52
55
55
57
56
55,0
5
13
59
55
53
56
54
55,4
6
14
52
55
55
54
53
53,8
3
15
55
58
56
53
54
55,2
5
16
56
57
57
57
56
56,6
1
17
56
56
53
56
52
54,6
4
18
51
58
51
50
55
53,0
8
19
53
51
55
54
57
54,0
6
20
58
54
57
55
58
56,4
4
21
55
58
55
54
53
55,0
5
Jumlah





1157,2
90
Rata2





55,1
4,3

= (Σ X)/unit = 1157,2 / 21 = 55,1
= (Σ R)/unit = 90 / 21 = 4,3
  1. Batas kontrol untuk peta kontrol X
CL = = 55,1
UCL = + (A2 * )
= 55,1+ (0,58*4,3) = 57,59
LCL = - (A2 * )
=55,1 - (0,58*4,3) = 52,61
  1. Batas kontrol untuk peta kontrol R :
CL = = 4,3
UCL = D4 *
= 2,11 * 4,3= 9,1
LCL = D3 *
= 0 * 4,3= 0
  1. Gambar Peta Kontol

Grafik 1.5 Peta Kontrol Rata-rata Soal 2




Grafik 1.6 Peta Kontrol Range Soal 2

Pada peta kontrol tersebut, tampak bahwa hasilnya sudah tidak ada data yang out of control, maka langkah selanjutnya adalah hitung kapabilitas proses. Kapabilitas proses dapat ditentukan dengan menggunakan ukuran kapabilitas proses (Cp) dan Indeks Performansi Kane (Cpk).




  1. Perhitungan Kapabilitas Proses
Cp =

=
= 0, 902
Dimana :
S = atau
S = /d2
= 4,3/ 2,326 = 1,85
CPU = =
CPL = =
Cpk = minimum [ Cpu;Cpl ]
= 0,883
  1. Kesimpulan :
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa proses cendrung mendekati batas spesifikasi atas, hal ini dibuktikan dengan nilai Cpk sebesar 0,883 yang diambil dari Cpu.
Dan dari perhitungan diatas juga menunjukkan kapabilitas proses untuk memenuhi spesifikasi yang ditentukan itu rendah, hal ini dapat dilihat dengan nilai Cp < 1,00 yaitu sebesar 0,902. Selain itu proses juga menghasilkan produk namun tidak sesuai dengan spesifikasi, hal ini dapat dilihat dengan nilai Cpk < 1,00.

SOAL 3
Sebuah PT. Elektronik Internasional yang bekerja dibidang elektronik adalah suatu perusahaan pembuat produk yaitu kipas angin. Pembuatan kipas angin ini tidak selamanya berjalan dengan lancar karena itu perusahaan tersebut mempunyai bagian quality control. Bagian quality control ini digunakan untuk memeriksa kecacatan barang berupa tutup depan (casing) kipas angin dengan diameter 25cm. PT. Elektronik Internasional mempunyai batasan kecacatan ±0,9 terhadap diameter tutup depan (casing) kipas angin. Berikut ini adalah data pengamatan selama 30 hari dengan 5 kali perulangan:
Tabel 1.8 Data Pengamatan Produksi Tutup Depan (Casing)
Hari
X1
X2
X3
X4
X5
1
24.07
24.05
25.00
24.07
24.01
2
24.01
25.00
24.00
24.09
25.04
3
24.09
24.09
24.00
24.19
25.00
4
25.12
24.22
24.29
24.00
25.17
5
24.21
24.00
24.06
24.19
24.14
6
24.21
25.05
24.90
24.89
24.55
7
24.02
24.01
24.10
24.00
25.00
8
24.55
24.23
25.14
24.22
24.25
9
25.00
24.10
24.90
25.00
24.00
10
24.05
24.11
24.05
24.00
25.00
11
24.03
24.10
25.00
24.01
24.09
12
25.00
25.00
24.09
24.01
24.00
13
24.00
24.00
24.06
24.01
24.09
14
24.01
24.05
24.01
24.00
24.02
15
25.00
25.00
24.00
24.99
25.01
16
24.03
25.00
24.04
24.00
24.02
17
25.01
24.02
24.00
24.01
25.00
18
24.00
25.00
24.00
25.09
24.09
19
24.08
24.17
24.09
25.00
25.01
20
25.00
24.02
24.05
25.00
24.00
21
24.00
25.00
24.00
25.00
25.00
22
24.00
25.00
24.01
24.02
24.04
23
24.09
24.04
25.00
24.00
24.00
24
24.99
25.00
24.90
24.90
25.00
25
25.00
24.08
25.00
24.00
24.02
26
24.91
24.78
24.26
25.00
24.99
27
25.00
24.99
24.90
25.00
24.78
28
24.10
25.00
24.40
24.09
25.00
29
25.00
25.01
24.00
25.02
24.00
30
24.97
24.88
25.00
25.01
25.00

Jawaban :
ITERASI 1
  1. n = 5 (X1, X2, X3, X4, X5)
  2. m = 30 subgrup
  3. Hitung rata-rata () dan range (R)-nya. Serta hitung rata-rata dari keduanya.





Tabel 1.9 nilai rata-rata dan range
Hari
X1
X2
X3
X4
X5
Rata-rata
Range
1
24.07
24.05
25.00
24.07
24.01
24.24
0.99
2
24.01
25.00
24.00
24.09
25.04
24.43
1.04
3
24.09
24.09
24.00
24.19
25.00
24.27
1.00
4
25.12
24.22
24.29
24.00
25.17
24.56
1.17
5
24.21
24.00
24.06
24.19
24.14
24.12
0.21
6
24.21
25.05
24.90
24.89
24.55
24.72
0.84
7
24.02
24.01
24.10
24.00
25.00
24.23
1.00
8
24.55
24.23
25.14
24.22
24.25
24.48
0.92
9
25.00
24.10
24.90
25.00
24.00
24.60
1.00
10
24.05
24.11
24.05
24.00
25.00
24.24
1.00
11
24.03
24.10
25.00
24.01
24.09
24.25
0.99
12
25.00
25.00
24.09
24.01
24.00
24.42
1.00
13
24.00
24.00
24.06
24.01
24.09
24.03
0.09
14
24.01
24.05
24.01
24.00
24.02
24.02
0.05
15
25.00
25.00
24.00
24.99
25.01
24.80
1.01
16
24.03
25.00
24.04
24.00
24.02
24.22
1.00
17
25.01
24.02
24.00
24.01
25.00
24.41
1.01
18
24.00
25.00
24.00
25.09
24.09
24.44
1.09
19
24.08
24.17
24.09
25.00
25.01
24.47
0.93
20
25.00
24.02
24.05
25.00
24.00
24.41
1.00
21
24.00
25.00
24.00
25.00
25.00
24.60
1.00
22
24.00
25.00
24.01
24.02
24.04
24.21
1.00
23
24.09
24.04
25.00
24.00
24.00
24.23
1.00
24
24.99
25.00
24.90
24.90
25.00
24.96
0.10
25
25.00
24.08
25.00
24.00
24.02
24.42
1.00
26
24.91
24.78
24.26
25.00
24.99
24.79
0.74
27
25.00
24.99
24.90
25.00
24.78
24.93
0.22
28
24.10
25.00
24.40
24.09
25.00
24.52
0.91
29
25.00
25.01
24.00
25.02
24.00
24.61
1.02
30
24.97
24.88
25.00
25.01
25.00
24.97
0.13
Jumlah





733.59
24.46
Rata-rata





24.45
0.82

= (Σ X)/m = 733,59/ 30 = 24,45
= (Σ R)/m = 24,46/ 30 = 0,82
  1. Hitung batas kontrol untuk peta kontrol X :
CL = = 24,45
UCL = + (A2 x )
= 24,45 + (0.58*0,82) = 24,928
LCL = - (A2 * )
= 24,45 – (0.58*0,82) = 23,9777

  1. Hitung batas kontrol untuk peta kontrol R :
CL = = 0,82
UCL = D4 *
= 2.11 * 0,82 = 1,7203
LCL = D3 *
= 0 * 0,82 = 0

  1. Gambar Peta Kontrol


Grafik 1.7 Peta Kontrol Rata-rata Soal 3


Grafik 1.8 Peta Kontrol Range Soal 3

Pada peta X ada data yang out of control yaitu data ke-24 (24,958) data ke-27 (24,934) data ke-30 (24,972) > UCL (24,928) , maka hal ini menyebabkan proses tidak terkendali. Untuk itu, dilanjutkan dengan iterasi ke-2 dengan data yang out of control tersebut dibuang.

ITERASI 2
Tabel 1.10 Rata-rata dan range iterasi 2
Hari
Rata-rata
Range
1
24.24
0.99
2
24.43
1.04
3
24.27
1.00
4
24.56
1.17
5
24.12
0.21
6
24.72
0.84
7
24.23
1.00
8
24.48
0.92
9
24.60
1.00
10
24.24
1.00
11
24.25
0.99
12
24.42
1.00
13
24.03
0.09
14
24.02
0.05
15
24.80
1.01
16
24.22
1.00
17
24.41
1.01
18
24.44
1.09
19
24.47
0.93
20
24.41
1.00
21
24.60
1.00
22
24.21
1.00
23
24.23
1.00
25
24.42
1.00
26
24.79
0.74
28
24.52
0.91
29
24.61
1.02
Jumlah
658.72
24.01
Rata-rata
24.40
0.89

= (Σ X)/m = 658,72 / 27 = 21,96
= (Σ R)/m = 24,01 / 27 = 0.80

  1. Hitung batas kontrol untuk peta kontrol X
CL = = 24,40
UCL = + (A2 x )
= 24,40 + (0.58 x 0,89) = 24,913
LCL = - (A2 x )
= 24,40 – (0.58 x 0,89) = 23,881

  1. Hitung batas kontrol untuk peta kontrol R
CL = = 0.89
UCL = D4 x
= 2.11 x 0.89 = 1,876
LCL = D3 x
= 0 x 0.89 = 0







  1. Gambar peta kontrol


Grafik 1.9 Peta Kontrol Rata-rata Soal 3 Iterasi 2

Grafik 1.10 Peta Kontrol Range Soal 3 Iterasi 2




Setelah melakukan perbaikan / perhitungan pada iterasi ke-2 dan tidak ada data yang out of control, maka langkah selanjutnya adalah menghitung kapabilitas proses. Kapabilitas proses dapat ditentukan dengan menggunakan ukuran kapabilitas proses (Cp) dan Indeks Performansi Kane (Cpk).

  1. Perhitungan Kapabiltas Proses
Cp
=
= 0,7853


Dimana :
S = atau
S = /d2
= 0,89 / 2,326 = 0,382
CPU =
CPL =

Cpk = minimum [ Cpu;Cpl ]
=
  1. Kesimpulan :
Nilai Cpk sebesar = yang diambil dari nilai CPL menunjukkan bahwa proses cenderung mendekati batas spesifikasi bawah. Selain itu, nilai Cpk < 1 sehingga dapat disimulkan bahwa proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi
Nilai Cp sebesar 0,7853 ternyata kurang dari 1. Hal ini menunjukkan kapabilitas proses untuk memenuhi spesifikasi yang ditentukan rendah.

SOAL 4
Sebuah perusahaan melakukan pengecekan dan pengukuran berat suatu produk. Jumlah data sampel yang diperiksa adalah 125 unit. Sampel itu dibagi menjadi 25 subkelompok yang masing-masing terdiri dari 5 unit. Perusahaan memiliki batasan kecacatan ±0,8 terhadap berat produk sebesar 33 kg. Setelah dilakukan pengukuran diperoleh data sebagaimana dalam tabel berikut.
Berdasarkan data tersebut, jelaskan apakah proses pembuatan produk tersebut masih berada dalam batas-batas kendali atau tidak
Tabel 1.11 Data Pengukuran
data
x1
x2
x3
x4
x5
1
39
32
38
35
37
2
32
37
31
25
34
3
31
32
35
29
37
4
35
37
41
40
36
5
28
31
37
36
25
6
40
35
33
38
33
7
35
30
37
33
26
8
35
39
32
37
38
9
27
37
36
33
35
10
32
33
31
37
32
11
35
39
35
31
33
12
31
30
24
32
22
13
22
37
31
37
28
14
37
32
33
38
30
15
31
37
33
38
31
16
27
31
23
27
32
17
38
35
37
26
37
18
35
31
29
39
35
19
31
29
35
29
35
20
29
27
32
38
31
21
40
39
41
32
29
22
20
31
27
29
30
23
30
37
29
32
31
24
28
35
22
32
37
25
39
34
31
29
29

Jawaban :
ITERASI 1
  1. n = 5 (X1, X2, X3, X4, X5)
  2. m = 30 subgrup
  3. Hitung rata-rata () dan range (R)-nya. Serta hitung rata-rata dari keduanya.
Tabel 1.11 Data Pengukuran rata-rata dan range
data
x1
x2
x3
x4
x5
Jumlah
rata-rata
range
1
39
32
38
35
37
181
36.2
7
2
32
37
31
25
34
159
31.8
12
3
31
32
35
29
37
164
32.8
8
4
35
37
41
40
36
189
37.8
6
5
28
31
37
36
25
157
31.4
12
6
40
35
33
38
33
179
35.8
7
7
35
30
37
33
26
161
32.2
11
8
35
39
32
37
38
181
36.2
7
9
27
37
36
33
35
168
33.6
10
10
32
33
31
37
32
165
33
6
11
35
39
35
31
33
173
34.6
8
12
31
30
24
32
22
139
27.8
10
13
22
37
31
37
28
155
31
15
14
37
32
33
38
30
170
34
8
15
31
37
33
38
31
170
34
7
16
27
31
23
27
32
140
28
9
17
38
35
37
26
37
173
34.6
12
18
35
31
29
39
35
169
33.8
10
19
31
29
35
29
35
159
31.8
6
20
29
27
32
38
31
157
31.4
11
21
40
39
41
32
29
181
36.2
12
22
20
31
27
29
30
137
27.4
11
23
30
37
29
32
31
159
31.8
8
24
28
35
22
32
37
154
30.8
15
25
39
34
31
29
29
162
32.4
10
jumlah






820.4
238
rata-rata






32.816
9.52

= (Σ X)/m = 820,4/ 25 = 32,816
= (Σ R)/m = 238/ 25 = 9,52

  1. Hitung batas kontrol untuk peta kontrol X
CL = = 32,816
UCL = + (A2 x )
= 32,816+ (0.58*9,52) = 38,34
LCL = - (A2 * )
= 32,816 – (0.58*9,52) = 27,29

  1. Hitung batas kontrol untuk peta kontrol R :
CL = = 9,52
UCL = D4 *
= 2.11 * 9,52 = 20,09
LCL = D3 *
= 0 * 9,52 = 0

  1. Gambar Peta Kontrol

Grafik 1.11 Peta Kontrol Rata-rata Soal 4


Grafik 1.12 Peta Kontrol Range Soal 4

  1. Perhitungan Kapabiltas Proses
Cp
=
= 0,06515

Dimana :
S = atau
S = /d2
= 9,52 / 2,326 = 4,093
CPU =
CPL =

Cpk = minimum [ Cpu;Cpl ]
=

  1. Kesimpulan :
Nilai Cpk sebesar = yang diambil dari nilai CPL menunjukkan bahwa proses cenderung mendekati batas spesifikasi bawah. Selain itu, nilai Cpk < 1 sehingga dapat disimulkan bahwa proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi
Nilai Cp sebesar 0,06515 ternyata kurang dari 1. Hal ini menunjukkan kapabilitas proses untuk memenuhi spesifikasi yang ditentukan rendah.

KESIMPULAN

  1. Pada contoh soal 1 ( PTP Nusantara IV PKS Adolina), dengan iterasi 1 tampak bahwa proses tidak terkendali, karena pada peta kontrol X ada data yang out of control, maka dilanjutkan dengan iterasi ke-2 dengan data yang out of control pada sample tersebut dibuang. Setelah perhitungan iterasi, data sudah tidak ada yang out of control atau keluar dari batas UCL dan LCL sehingga dapat dilanjutkan ke perhitungan Cp dan Cpk. Dari perhitungan Cpk, dapat diketahui bahwa proses cenderung mendekati batas spesifikasi bawah dengan Cpk sebesar 0,096 yang diambil dari Cpl, selain itu proses juga menghasilkan produk namun tidak sesuai dengan spesifikasi, hal ini dapat dilihat dengan nilai Cpk < 1,00
  2. Pada contoh soal 2 ( Perusahaan Sepatu), dengan iterasi 1 tampak bahwa proses telah terkendali, karena data sudah tidak ada yang out of control atau keluar dari batas UCL dan LCL sehingga dapat dilanjutkan ke perhitungan Cp dan Cpk. Dari perhitungan Cpk, dapat diketahui bahwa proses cenderung mendekati batas spesifikasi atas dengan Cpk sebesar 0,883 yang diambil dari Cpu, selain itu proses juga menghasilkan produk namun tidak sesuai dengan spesifikasi, hal ini dapat dilihat dengan nilai Cpk < 1,00
  3. Pada contoh soal 3 (PT. Elektronik Internasional), dengan iterasi 1 tampak bahwa proses tidak terkendali, karena pada peta kontrol X ada data yang out of control, maka dilanjutkan dengan iterasi ke-2 dengan data yang out of control pada sample tersebut dibuang. Setelah perhitungan iterasi, data sudah tidak ada yang out of control atau keluar dari batas UCL dan LCL sehingga dapat dilanjutkan ke perhitungan Cp dan Cpk. Dari perhitungan Cpk, dapat diketahui bahwa proses cenderung mendekati batas spesifikasi bawah dengan Cpk sebesar 0,2168 yang diambil dari Cpl, selain itu proses juga menghasilkan produk namun tidak sesuai dengan spesifikasi, hal ini dapat dilihat dengan nilai Cpk < 1,00
  4. Pada contoh soal 4 ( Perusahaan yang mengadakan pengujian terhadap berat produk), dengan iterasi 1 tampak bahwa proses telah terkendali, karena data sudah tidak ada yang out of control atau keluar dari batas UCL dan LCL sehingga dapat dilanjutkan ke perhitungan Cp dan Cpk. Dari perhitungan Cpk, dapat diketahui bahwa proses cenderung mendekati batas spesifikasi bawah dengan Cpk sebesar yang diambil dari Cpl, selain itu proses juga menghasilkan produk namun tidak sesuai dengan spesifikasi, hal ini dapat dilihat dengan nilai Cpk < 1,00



No comments:

Post a Comment

Pengalaman Rapid Test di Stasiun Gubeng

Saat pandemi kayak gini kalau mau pergi kemana mana apalagi pakai transportasi umum serba diribetkan dengan persyaratan ini ono, salah satun...